Senin, 13 November 2017

Pemeriksaan Fisik THROAX


Laporan Praktikum Pemeriksaan Fisik Thorax

BAB I 
PENDAHULUAN

A.      Pengertian
Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,auskultasi, palpasi, dan perkusi pada daerah dada pasien
B.       Tujuan
Mendapakan data objektif
C.      Kebijakan
1.      Pasien baru
2.      Evaluasi perkembangan kondisi pasien

D.      Petugas
Perawat
E.       Peralatan
Stetoskop















F.       Prosedur pelaksana
a)      Tahap pra interaksi
1.      Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2.      Mencuci tangan
3.      Menempatkan alat didekat pasien dengan benar


b)      Tahap orientasi
1.      Memberikan salam sebagai pendekatn therapeutic
2.      Menjelaskan tujuan dari prosedur tindakan pada klien/ keluarga
3.      Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c)      Tahap kerja
1.      Mengatur posisi pasien: supinasi
2.      Menempatkan diri disebelah kanan pasien,bila mungkin
3.      Membuka pakaian pasien daerah dada
4.      Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
5.      Melakukan auskultasi : inspirasi dan ekspirasi
6.      Melakukan auskultasi bunyi jantung
7.      Melakukan palpasi : fokal premitus
8.      Memeriksa ekspansi dada
9.      Melakukan perkusi : intercosta
d)     Tahap terminasi
1.      Melakukan evaluasi tindakan
2.      Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3.      Berpamitan dengan klien
4.      Membereskan alat-alat
5.      Mencuci tangan
6.      Mecatat kegiatan dalam lembar catatan parawatan
Penilaian pecapaian kompetensi aspek keterampilan pemeriksaan fisik(dada)
  •           No
  •           Aspek yang dinilai
  •             Bobot   
  •        Nilai 0, 1, 2

BAB II
PEMBAHASAN
 

 

A.      Pemeriksaan payudara dan ketiak
a.      Inspeksi
      Ukuran payudara, bentuk dan kesimetrisan dan adakah pembengkakakan. Normalnya melingkar dan simetris dengan ukuran kecill, sedang atau besar. Kulit payudara, warna, lesi, vaskularisasi,oedema.
  •          Areola : adakah perubahan warna,pada wanita hamil lebih gelap
  •         Putting : adakah cairan yang keluar, ulkus, pembengkak

b.      Palpasi
      Adakah secret dari putting, adakah nyeri tekan dan kekenyalan. Adakah benjolan massa atau tidak.
      Pemeriksaan Thorax hendaknya dilakukan se-efisien mungkin. tidak baik membuat pasien duduk kemudian berbaring secara terus menerus. lebih baik, selesaikan pemeriksaan yang mengharuskan pasien dalam keadaan duduk, setelah itu lakukan pemeriksaan pasien dalam keadaan berbaring.

B.       Pemeriksaan Thorax
a.      memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan minta persetujuan pasien
b.     minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari logam (misalnya, ikat pinggang)
Pemeriksaan Thorax saat pasien duduk
a.      Inspeksi
·         melihat bentuk dada anterior dan posterior
·         melihat ada tidaknya deviasi
·         melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada


b.      Palpasi
             NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, Posisi kedua skapula harus dalam keadaan   terbuka untuk memperluas lapang pemeriksaan. Minta pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu.
  •          membandingkan gerakan dada posterior kanan – kiri
  •          merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien mengucapkan "tujuh - tujuh"
C.      Pemeriksaan Dada Posterior
Posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior :

·

a.      Perkusi
       Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange (tulang jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin dihasilkan dari perkusi

Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull sebagai "pekak", karena itu pekak hati bukan di terjemahkan menjadi liver flatness melainkan liver dullness.

            Prosedur perkusi
      •          Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan lebih keras

  •          pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan cepat dan seperti refleks)


      •          pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian pindahkan jari dengan cepat agar getaran tidak teredam.

 





Pemeriksaan :
    •          membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan


  

    •         menentukan batas bawah paru
secara normal : orang Indonesia batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal IX atau thoracal X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal VIII atau IX



 
a.      Auskultasi
       Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar dibandingkan auskultasi anterior. (kecuali di triangle of auscultation) walau begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.

     Posisi steshoscope sewaktu auscultasi adalah sama seperti pada palpasi fremitus suara

      Auskultasi pada pernafasan normal :





Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring



Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring, yaitu :

  •             Pemeriksaan Paru anterior
  •             Pemeriksaan Jantung

1)      Pemeriksaan Paru Anterior
a.      Inspeksi
o   melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal : sela iga akan ekspansi atau meregang saat inspirasi dan kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi)
o   frekuensi pernafasan (16-24 X per-menit)
b.      Palpasi
o   membandngkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas
o   merasakan getaran fremitus suara
Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior

a.      Perkusi
    •          membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara berurutan

    •          menentukan batas paru - hepar
perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke pekak

·         menentukan batas paru - lambung
perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru - lambung ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia berada di Intercostae VII atau intercostae VIII)
·         menentukan batas peranjakan paru
perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas paru- hepar yang semula berbunyi perkusi "pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar batas peranjakan paru. (secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang dewasa)
b.      Auskultasi
  •   membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien




2)      Pemeriksaan Jantung
a.       Inspeksi
·         Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
·         Melihat pulsasi iktus cordis
b.      Palpasi
·         mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis terletak di garis midklavikula sinistra Intercostae V)
·         denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)



c.       Perkusi
·         menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar ditemukan
·         menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung ditemukan
d.      Auskultasi

o   mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.

o   Ø BJ I (S1)  : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB
o   Ø BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal  = DUB
Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2
o   Ø Tempat mendengarkan BJ :
§  Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5
§  Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4
§  Aorta : linea sternal kanan ICS 2
§  Pulmonalis : linea sternal kiri ICS  2
§  Ø BJ Tambahan
§  Murmur :getaran yang terjadi dalam jantung atau pembuluh darah besar yang diakibatkan oleh bertambahnya turbulensi darah / cairan
§  BJ3 &BJ4
NOTE :
  •      katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V
  •      katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV
  •      katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II
  •      katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II
      Dengarkan adanya suara murmur, suara tambahan pada fase sistolik, diastolik akibat dari getaran jantung atau pembuluh darah karena arus turbulensi darah
derajat murmur :

  1.        Hampir tidak terdengar
  2.       Terdengar lemah
  3.       Agak keras
  4.       Keras
  5.       Sangat keras
  6.      Sampai stetoskop diangkat sedikit suara masih terdengar





Sumber : https://www.scribd.com/doc/110949780/Pemeriksaab-Fisik-Thoax






Tidak ada komentar:

Posting Komentar